Daftar Blog Saya

Jumat, 18 Januari 2013

Definisi Karya Ilmiah


Pengertian Karya Ilmiah
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11

(Brotowidjojo, 1988: 15-16). :
1. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi                           spesifik.
2. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
3. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
4. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6. Karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius dan berprasangka. Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.
7. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.
  • Struktur Karya Ilmiah (Soehardjan, 1997 : 38) terdiri atas:
1. Judul
2. nama penulis, 
3. abstrak, 
4. pendahuluan, 
5. bahan dan metode, 
6. hasil dan pembahasan, 
7. kesimpulan, 
8. ucapan terima kasih
9. daftar pustaka.

Syarat Kebahasaan Karya Ilmiah
a. Baku
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan.
b. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
c. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur secara pasti. 
d. Tepat
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.
e. Denotatif
Kata vang digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan karena sifat ilmu itu objektif
f. Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan. tetapi isinya bernas.
g. Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraf.

Ciri-ciri Karya Ilmiah :
Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

TAHAPAN 
Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan ketika akan menyusun kerangka karya tulis, antara lain :

1. Menentukan tema atau topik karya tulis.
2. Membatasi topik karya tulis.
3. Menentukan masalah dan tujuan penelitian.
4. Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam karya tulis berdasarkan tema atau topik yang harus dipilih.
5. Menyusun kerangka karya tulis.
Sebuah karya tulis ilmiah terdiri atas tiga bagian berikut.

A. Bagian Awal
1. Halaman sampul luar (cover)
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
4. Kata pengantar.

B. Bagian Utama
1. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penulisan.
2. Isi, berisi uraian lengkap dan terperinci dari tema atau masalah yang diungkapkan.
3. Penutup, berisi kesimpulan dari isi karya tulis.

C. Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran-lampiram


Untuk lebih lengkapnya, berikut sistematika penulisan karya ilmiah :

Bagian Pembuka
1. Cover
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
4. Abstraksi
5. Kata pengantar
6. Daftar isi
7. Ringkasan isi

Bagian Isi

1. Pendahuluan
a. Latar belakang masalah
b. Perumusan masalah
c. Pembahasan/pembatasan masalah
d. Tujuan penelitian
e. Manfaat penelitian

2. Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
a. Pembahasan teori
b. Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
c. Pengajuan hipotesis

3.Metodologi penelitian
a. Waktu dan tempat penelitian
b. Metode dan rancangan penelitian
c. Populasi dan sampel
d. Instrumen penelitian
e. Pengumpulan data dan analisis data

3. Hasil Penelitian
a. Jabaran varibel penelitian
b. Hasil penelitian
c. Pengajuan hipotesis
d. Diskusi penelitian,
mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya

Bagian penunjang
Daftar pustaka
Lampiran- lampiran
Daftar Tabel


Yang terakhir ini tidak kalah pentingnya, yaitu format baku dalam membuat karya tulis atau makalah

Ukuran kertas: A4 (kuarto)
Jenis font: Times New Roman atau Verdana
Ukuran font: 12
Spasi: 1,5
Jarak tepi (margin):
kiri=4cm,
atas=4cm,
kanan=3cm,
bawah=3cm
(Makalah ditulis minimal 10 halaman belum termasuk halaman Judul, Lampiran, dan Daftar Pustaka).

PENYAJIAN 

Struktur-Struktur Penyajian Dan Substansi Karya Ilmiah



  • Secara garis besar, Struktur Penyajian Karya Ilmiah terdiri atas bagian; Pendahuluan, Pokok pembahasan, dan Penutup. Dengan demikian, sebuah karya ilmiah akan selalu mulai dengan suatu  pengantar yang menuju ke pokok pembahasan, dan diakhiri dengan penutup yang dapat berupa simpulan dan rekomendasi.
  • Bagian Pengantar.
    Bagian pengantar atau sering disebut pendahuluan dapat berupa latar belakang yang menggambarkan penting nya topik yang akan dibahas, tujuan penulisan, dan mungkin juga ruang lingkup penulisan. Luas cakupan bagian pembuka atau pendahuluan ini bervariasi sesuai dengan jenis karya ilmiah yang ditulis. Ada bagian pendahuluan yang hanya terdiri dari satu atau dua paragraf, ada pula yang terdiri dari satu bab yang dibagi lagi menjadi subtopik.
  • Bagian Inti.
    Bagian inti atau pokok pembahasan sebuah karya ilmiah merupakan bagian yang paling besar dalam sebuah karya ilmiah. Tergantung dari luasnya masalah yang di bahas atau dari jenis karya ilmiah yang ditulis, bagian pembahasan ini dapat sangat panjang dan dapat pula sangat singkat. Skripsi, tesis, dan disertasi mungkin mencantumkan beberapa bab yang dapat dikelompokkan sebagai bagian inti, sedangkan artikel ilmiah mungkin mencamtumkan beberapa subtopik. Namun yang jelas bagian inti atau pokok pembahasan ini memberi kesempatan kepada penulis untuk memaparkan proses kejadian /penelitian yang di lakukan atau hasil kajian yang akan diungkapkan.
  • Bagian penutup.
    Bagian penutup merupakan bagian akhir dari sebuah tulisan. Seperti halnya pada bagian pendahuluan dan bagian inti, bagian penutup sebuah karya ilmiah juga mempunyai struktur kajian yang khas, yang berbeda dari bagian penutup jenis tulisan lain. Sebuah karya ilmiah biasanya ditutup dengan simpulan dan harapan atau rekomendasi. Semua ini merupakan simpulan kajian peserta terhadap topik atau masalah yang disajikannya, serta tindak lanjut yang diharapkan terjadi berdasarkan simpulan tersebut. Berita atau cerita pendek tidak selalu menutup beita atau ceritanya dengan simpulan dan rekomendasi.

    Substansi Karya Ilmiah
    Substansi atau materi bahasan karya ilmiah dapat mencakup segala bidang dari yang paling kecil/sederhana, oleh karena bidangnya sangat luas, substansi karya ilmiah pada umumnya dikelompokkan sesuai disiplin ilmu. Sejalan dengan pemikiran ini, ada karya ilmiah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu eksakta, dan seni. Cobalah anda cari contoh-contoh karya ilmiah dalam berbagai bidang tersebut. Dengan membaca berbagai artikel ilmiah, terutama yang relavan dengan bidang ilmu yang Anda tekuni, Anda akan mempunyai modal dasar untuk menulis karya ilmiah.

http://dya08webmaster.blog.com/2012/04/20/karya-ilmiah-ciri-ciri-macam-macam-sikap-ilmiah/
http://didydodyhart.mywapblog.com/cara-membuat-karya-tulis-makalah-yang-ba.xhtml
http://sapasayaa.blogspot.com/2012/03/struktur-struktur-penyajian-karya.html


Sabtu, 05 Januari 2013

Banjir Jakarta

Setelah ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya angkat bicara atas banjir besar yang menimpa di hampir seluruh wilayah Ibu Kota, termasuk di jalan protokol pada Sabtu (22/12/2012) lalu. 

Jokowi mengaku pada Minggu (23/12/2012) kemarin telah bertemu dengan Dinas Pekerjaan Umum DKI (Dinas PU DKI) untuk menanyakan laporan terkait banjir di Jakarta. Jokowi mempertanyakan efektivitas penggunaan pompa-pompa yang telah dipasang di beberapa titik di kawasan Sudirman-Thamrin. 

"Tapi, fakta kemarin kan genangan seperti itu tingginya. Pasti ada yang salah sehingga saya suruh cek, kontrol di lapangan di bawahnya problemnya apa," kata Jokowi, saat ditemui seusai menghadiri ulang tahun politisi PDI-P, Ara Sirait, di Gedung Galeri Seni Kunstkring, Jakarta, Minggu malam. 

Jokowi pun mengharapkan, minggu depan setelah Tahun Baru 2013, Dinas PU sudah dapat menyelesaikan segala macam permasalahan yang menjadi penyebab terjadinya banjir. 

"Ya, penginnya dalam minggu depan setelah tahun baru itu diselesaikan. Ya, mungkin gorong-gorongnya, sedimennya sudah tinggi; enggak dikeruk, ya keruk. Kalau pompanya masih kurang, tambah pompa," kata Jokowi. 

Selain meminta Dinas PU untuk segera menyelesaikan permasalahan banjir tersebut, Jokowi juga berjanji untuk segera turun ke lapangan. Bahkan, ia akan meminta kawalan dari personel marinir saat ia turun ke bawah. 

"Saya mau minta dikawal marinir karena memang di bawah baru sekali. Kita pengin mengerti lapangannya seperti apa karena kan titiknya tidak di Bundaran HI saja, tapi di dekat Trisakti juga. Meskipun saya kira juga tahun-tahun lalu seperti itu, tapi saya ingin masalah-masalah itu terselesaikan," kata Jokowi. 

Jokowi ingin agar permasalahan banjir ini dapat segera terselesaikan karena harapan masyarakat Ibu Kota kepada Jokowi pun sangat tinggi untuk dapat bisa membuat Jakarta Baru yang bisa terbebas dari dua permasalahan utama Jakarta, yaitu banjir dan macet. Namun, Jokowi kembali meminta kepada masyarakat DKI untuk lebih bersabar karena penyelesaian dua masalah ini memang membutuhkan waktu yang tidak singkat. 

"Ya, ini sudah berpuluh-puluh tahun masalah banjir belum terselesaikan; dan itu memang kalau sudahkayak kemarin, sudah betul-betul kayak neraka. Macet total, stuck total; dan penyelesaiannya memang perlu waktu; dan itu yang menjadi prioritas sangat utama," kata Jokowi. 

Jokowi pun mengatakan sudah mengetahui keadaan Bendungan Katulampa yang sudah naik status menjadi Siaga 2. Namun, ia mengaku masih belum bisa berbicara banyak terkait debit air yang sudah makin meninggi dan kembali mengancam Ibu Kota. 

"Saya belum bisa ngomong banyak. Sebenarnya saya ndak mau ngomong banyak," kata Jokowi. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo mengatakan, penyebab banjir pada Sabtu lalu bukanlah karena kesalahan drainase. Pasalnya, semua pompa yang telah dipasang berjalan dengan baik. Ia mengatakan, penyebab utama banjir di hampir seluruh wilayah Ibu Kota, terutama jalan protokol, akibat intensitas curah hujan yang tinggi. 

"Ini karena curah hujan yang sangat tinggi. Kemarin curah hujan sudah masuk tahap sangat lebat," kata Ery. 

Hujan lebat yang melanda Jakarta saat itu, kata dia, memang di luar dugaan. Hujan rata-rata di Jakarta, katanya, sekitar 300 milimeter dalam setiap bulan, sementara yang melanda Jakarta kemarin 150 mm per jam. 

"Untuk di Waduk Melati saja, curah hujannya kemarin 141 mm per jam (sangat lebat). BMKG bilang satu bulan dinyatakan musim hujan kalau 300 mm per bulan. Ini saja sejam sudah 141 mm," ujarnya.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/24/07500755/Ini.Kata.Jokowi.soal.Banjir.Jakarta

Kamis, 03 Januari 2013

Kutipan, Abstrak dan Daftar Pustaka




KUTIPAN
Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Jenis-jenis Kutipan :
Pada umumnya kutipan dapat dibedakan mmenjadi 2 macam, yaitu:
1. Kutipam langsung (Direct Quotation)
Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya
Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. untuk mengutip rumus atau model matematika
b. untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.
c. untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
d. untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
e. untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.
Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:
a.kutipan langsung pendek (short direct quotation)
Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak nmelebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.
b. kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)
adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebuut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.
2. kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)
adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.
Kutipan tidak langsung dibedekkan mennjadi dua, yaiti:
a. kutipsm tidsk lsngsung pendek(short indirect quotation)
adalah kutipan tidak langsung yang terdiri darisatu alinea atau kurang.
b. kutipan tidak langsung panjang(long indirect quotation)
adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.

Cara Membuat Kutipan :
Ada tiga cara menempatkan sumber kutipan dalam tulisan, yaitu:
1. cara ringkas, yaitu cara menempatkan sumber kutipan dibelakang bahan yang dikutip. Sumber kutipan ini ditukiskan diantara tanda kurung dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip.
2. cara langsung, yaitu cara menempatkan sumber kutipan langsung dibawah sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip. Antara pernyataan atau teks dalam tulisan dengan sumber kutipan dipusahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak garis pemisah dengan teks adalah satu spasi dan jarak garis pemisah dengan sumber kutipan adalah dua spasi, sedangkan garis baris dari kutipan itu sendiri adalah satu spasi
3. cara menempatkan sumber kutipan di kaki halaman, cara ini lazim dfisebut footnote (catatan kaki) dan cara ini lebih banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian teks dengan footnote dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak baris antara garis pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan jarak baris antara garis pemisah atau footnote adalah dua spasi.indensi untuk footnote seperti indensi alines bsru dalam teks. Jarak baris dalam footnote adalah satu spasi, sedangkan jarak antara footnote satu dengan footnote lain dalam tiap halaman adalah dua spasi.

Contoh Kutipan :

Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.



ABSTRAK

Abstrak adalah bagian ringkas suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan yang akan diuraikan. Abstrak digunakan sebagai “jembatan” untuk me­mahami uraian yang akan disajikan dalam suatu karangan (biasanya laporan atau artikel ilmiah) terutama untuk memahami ide-ide per­masalahannya. Dari abstrak, pembaca dapat mengetahui jalan pikiran penulis laporan/artikel ilmiah tersebut dan mengetahui gambaran umum tulisan secara lengkap.
Biasanya abstrak ditempatkan di awal suatu laporan/artikel ilmiah dengan tujuan agar pembaca yang mempunyai waktu relatif sedikit cukup hanya dengan membaca abstraknya untuk memahami suatu karya ilmiah secara umum. Dalam artikel ilmiah, abstrak ditulis setelah judul dan nama pengarang yang diketik satu spasi. Untuk itulah, penulisan abstrak harus dapat mewakili isi karangan ilmiah secara keseluruhan, mulai dari latar belakang, metode, dan hasil penelitian.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam membuat abstrak. yaitu:

  1. Abstrak harus dapat menjadi penghubung antara pemikiran pembaca dengan penulis tentang lingkup materi yang diungkapkan di dalam suatu karangan ilmiah;
  2. Abstrak harus dapat mengungkapkan keseluruhan isi materi yang diuraikan secara lengkap di dalam suatu karangan ilmiah;
  3. Abstrak harus dapat menuntun pembaca (mengondisikan pembaca) terhadap uraian materi secara lengkap;
  4. Abstrak merupakan ide pokok suatu uraian sehingga abstrak harus dapat membuat pembaca tertarik dan tendorong rasa ingin tahunya untuk membaca uraian materi yang lebih lengkap dari suatu laporan penelitian/artikel ilmiah.



DAFTAR PUSTAKA


Dalam pembuatan makalah, paper atau buku kita perlu mencantumkan referensi-referensi atau sumber-sumber dari tulisan kita, itulah yang disebut dengan daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan daftar sejumlah buku acuan atau referensi yang menjadi bahan utama dalam suatu tulisan, baik tulisan ilmiah maupun non ilmiah. Selain buku, majalah, surat kabar, catatan harian, dan hasil pemikiran ilmuan juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam menulis.
Walija mengatakan bahwa daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar buku atau sumber acuan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan karangan. Unsur-unsur pada daftar pustaka hampir sama dengan catatan kaki. Perbedaannya hanya pada daftar pustaka tiada nomor halaman sedangkan pada catatan kaki ada nomor halaman. Daftar pustaka berada di paling belakang dari tulisan kita.

Unsur-unsur pokok daftar pustaka adalah sebagai berikut:
A. Buku sebagai Bahan Referensi
1) Nama pengarang, diurutkan berdasarkan huruf abjad (alfabetis). Jika nama pengarang lebih dari dua penggal nama terakhir didahulukan atau dibalik.
2) Tahun terbit buku, didahulukan tahun yang lebih awal jika buku dikarang oleh penulis yang sama.
3) Judul buku, dimiringkan tulisannya atau digaris bawahi.
4) Data publikasi, penerbit, dan tempat terbit.
5) DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua dan menempati posisi paling atas pada halaman yang terpisah.

B.  Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal
Nama penulis di tulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti oleh tahun, judul karya (dicetak miring) dengan diberikan keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

C.  Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Misalnya :
·         Davis, A. (a.davis @uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tolls. Email kepada Alison Hunter (huntera @usq.edu.au).
·         Mulya, Hamdani. (mulyahamdani @yahoo.com). 15 Oktober 2009. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Email kepada Redaktur Majalah Santunan Jadid (redaksisantunan @gmail.com).

D. Cara penulisan Daftar Pustaka
Berisi Daftar Pustaka yang dipakai dalam pembahasan Skripsi. Daftar pustaka harus disusun menurut abjad nama keluarga pengarang.
      Halaman ini berisi daftar pustaka yang digunakan dan dirujuk didalam tulisan isi Skripsi. Walaupun digunakan tetapi jika tidak dirujuk tidak boleh ditulis disini. Disamping itu referensi yang sifatnya umum atau hanya melengkapi tidak perlu dicantumkan disini. Contoh buku yang tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka adalah Buku Petunjuk Penulisan Skripsi yang anda baca saat ini, kamus, buku petunjuk bahasa komputer atau periferal tertentu.
      Mahasiswa diharuskan mengikuti aturan tata cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a.        Daftar Pustaka ditulis pada halaman belakang sebelum lampiran. Tulis judul 'DAFTAR PUSTAKA'.

b.   Tulis semua butir publikasi dengan urutan abjad nama pengarang dan tahun. Jika terdapat nama pengarang dan tahun yang sama, maka setelah angka tahun beri akhiran a, b, c, dst. Publikasi tanpa nama pengarang ditulis diawal dan diurut berdasarkan tahun dan urutan abjad judul. Rincian referensi dapat diperoleh dari halaman judul atau halaman kulit dalam suatu buku. Jika itu merupakan majalah maka nama majalah dan volume bisa dilihat di halaman judul. Sedangkan nama pengarang dan judul artikel bisa dilihat di halaman awal artikel.

c.   Jika acuan berupa buku maka format penulisan sebagai berikut:
   Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Buku. seri. Penerbit, Kota.
   Contoh:
   Rusli, H.(1991). Kewajiban-kewajiban Perusahaan di Indonesia. Huperindo, Jakarta.
   Lasmana, E.(1992). Sistem Perpajakan di Indonesia, jilid-1. Prima Kampus Grafika, Jakarta.
   Marsius, J.(1991). Perilaku Harga Jasa Dokter di Kodya Palembang. Skripsi S1. Universitas Sriwijaya, Palembang.
   Cushing,B.E.(1991). Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, edisi ke-3. Terjemahan Kosasih,R.Erlangga,Jakarta.

d.   Jika acuan berupa artikel di dalam buku, maka format penulisan sebagai berikut
   Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Artikel dalam Nama_Editor(ed.)    Judul_Buku. seri. Penerbit, Kota.
   Contoh:
   Hedley, C.(1971). Reading dan Language Difficultiesm dalam Wilson, J.A.R.(ed.) Diagnosis of Learning Difficulties, pp135-156. McGraw-Hill, New-York.
 
e.      Acuan berupa artikel di dalam majalah, format penulisannya
   Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Artikel. Judul_Majalah, volume (nomor), halaman.
  
   Contoh:
   (1983). Issues in education today. Journal of Community Studies. Vol 6(10), pp2-4.
   Widodo, J.(1993). Analisis kestabilan sistem. Jayabina, 1(1),pp16-36.
  
c.   Referensi dari internet
             Nama_penulis, thn_edit, judul_artikel, alamat_situs
   Keterangan:
   Nama_Pengarang, Nama_Editor
   Tulis dengan huruf tegak. Tulis nama keluarga diikuti dengan inisial nama diri.
  
   Contoh:   Kurniawan, O., Marsius, J. dan Halim, F.A. ....
         Kalau nama pengarang tidak ada, ditulis Anonim atau Anonymous, dst
  
   Tahun_Publikasi
       Tulis di dalam tanda kurung, akhiri dengan tanda titik. Isi dengan angka tahun publikasi. Ada ditemui suatu publikasi yang selalu dicetak ulang walaupun edisinya sama. Untuk kasus ini yang ditulis adalah tahun publikasi pertama kali muncul dan bukan tahun cetak terakhir.
  
   Judul_Buku, Judul_majalah, Judul_Artikel
   Judul buku   : huruf miring, huruf kecil.
   Judul artikel   : huruf tegak, huruf kecil.
   Judul majalah/jurnal   : huruf miring, huruf besar-kecil.
  
      Seri
         Merupakan nomor edisi atau nomor jilid.
  
      Volume
         Merupakan nomor volume
  
      Nomor
        Merupakan nomor urut terbitan di dalam tiap volume majalah atau jurnal umumnya dicirikan dengan nomor terbitan, volume dan tahun.
  
      Halaman
        Kalau hanya satu halaman, format: pnn. nn adalah nomor halaman. Kalau lebih dari satu halaman, format:
         ppna-ppnb. na: nomor awal. nb: nomor akhir.
  
   Penerbit
           Merupakan nama penerbit. Hati-hati, jangan rancu dengan nama pencetak.

      Kota
        Merupakan kota tempat penerbit. Jika ada lebih dari satu nama, pilih yang pertama tertulis.
   Contoh:   Gombong, Jawa Tengah
      Englewood Cliffs, N.J.
  
d.   Jangan menyingkat judul jurnal.
  
e.   Jangan gunakan GELAR akademik pengarang.          

          Dari penjelasan yang telah saya berikan saya harap para pembaca sekarang dapat lebih memahami apa itu daftar pustaka serta cara penulisannya yang benar sesuai dengan aturan-aturannya.



Sumber :
http://astutimulefa.blogspot.com/2010/05/daftar-pustaka.html

11.40