Daftar Blog Saya

Kamis, 28 Maret 2013

Pembenaran - Softskill


Pejambret di KRL Ekonomi Semakin Menggila

Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Depok - Penjabretan semakin meresahkan di kereta rel listrik kelas ekonomi, terutama di stasiun yang tidak memiliki pengamanan kepolisian. Pagi tadi, seorang penumpang, Maria, 21 tahun, histeris setelah BlackBerry-nya dijambret oleh dua lelaki asing sesaat sebelum KRL ekonomi berangkat dari stasiun Universitas Pancasila. Perempuan yang berprofesi sebagai sales promotion girl itu hanya bisa menangis dalam kereta yang terus melaju, sementara para pelaku sudah kabur dengan melompat ketika kereta mulai bergerak.

"Tolong saya, Pak. Saya takut sekali," kata Maria histeris setelah turun di stasiun Universitas Indonesia, Ahad, 24 Maret 2013.Warga Kampung Gedong RT 4 RW 4, Bojong Gede itu hendak pulang dengan menumpang KRL ekonomi dari stasiun UP ke stasiun Bojong Gede sekitar pukul 8.35 pagi. Tiba-tiba dia dipepet oleh dua orang lelaki. Yang satu tinggi kurus dan yang satunya gondrong. Ketika KRL bergerak, tiba-tiba lelaki yang kurus tinggi itu merampas telepon genggam BlackBerry di tangannya. "Mereka langsung loncat turun," kata dia sambil terus terisak.Maria mengatakan dirinya sempat berteriak, tapi seorang penumpang yang berdiri tidak jauh dari tempatnya melarang Maria berteriak. Lelaki itu kemudian menawarkan diri untuk mengejar pelaku. "Ada banyak orang, tapi enggak dikasih teriak," kata dia. Belakangan Maria menyesal telah percaya kepada orang ketiga yang juga ikut menghilang itu.Mendengar keterangan Maria, petugas keamanan Stasiun UI, Wahyu, dan Brimob penjaga stasiun, Bribtu Endy, langsung mengajak korban kembali ke Stasiun Uni. Mereka menumpang kereta ekonomi menuju Jakarta. Menurut Bribtu Endy, mereka telah menyisir Stasiun UP sampai ke angkutan kota di sekitar stasiun, namun wajah kedua pelaku tidak ditemukan. "Kami periksa angkot-angkot di sana, tapi enggak ada."Endy mengatakan, akhir-akhir ini stasiun UP memang rawan jambret. Hal itu disebabkan tidak adanya petugas pengaman sepertin polisi. Beberapa waktu lalu, kata dia, hampir semua stasiun diteror oleh penjambret. "Sekarang mereka sudah banyak di UP, karena enggak ada yang jaga," kata dia. Menurut Endy, dua bulan yang lalu penjambretan juga terjadi di stasiun UI. Namun, saat itu pelakunya berhasil ditangkap. "Kami menangkap satu orang dan langsung kami serahkan ke polisi," katanya. Sementara itu, seorang penumpang KRL ekonomi lainnya, Melly, 35 tahun, mengaku dirinya juga nyaris dijambret ketika kereta berhenti di stasiun UP sekitar dua pekan lalu. Melly yang hendak pulang ke Depok dari stasiun Tanah Abang langsung curiga pada beberapa lelaki yang naik pada saat kereta berhenti. Beruntung, sebelum mereka beraksi, dia mengamankan bar
ang-barang. "Saya lihat mereka melirik tas saya karena di dalamnya ada tablet," katanya.Kecurigaan Melly semakin menjadi ketika dua orang dari para lelaki itu turun lagi saat kereta mulai bergerak. "Saya liat mereka kecewa," katanya. Melly meminta PT Kereta Api untuk memperketat keamanan di stasiun. Dia setiap hari resah jika ada gerakan laki-laki yang tak dikenal. "Stasiun UP memang rawan, teman saya pernah apes. Pokoknya kami tidak pernah tenang," kata warga Depok ini.

Sumber : http://www.tempo.co/
Read/news/2013/03/24/064469043/p-penjambret-di-KRL-Ekonomi-Semakin-Menggila



Tidak ada komentar:

Posting Komentar